Rabu, 09 Januari 2013

P.E.N.Y.E.S.A.L.A.N


Menurutku menyesal adalah kata yang datang di belakangan, kita memang harus menatap masa depan yang lebih baik. Ingat akan penyesalan bukan berarti harus berpikiran pendek dan sempit. Tapi bagaimana membuat penyesalan itu sebagai tonggak. Satu simpul lama-kelamaan akan membentuk satu ikat simpul yang kuat. Tidak ada pertobatan kalau sebelumnya tidak ada penyesalan... Bukan begitu ?.
Kita harus memilih atau menyeleksi teman kita yang benar-benar berarti, maksudnya kita jangan sembarangan bergaul. Misalnya apa kita langsung mau berteman (dalam arti, kita menceritakan segala sesuatunya seperti kita bercerita dengan teman yang kita kenal) dengan orang yang hanya kita kenal sepintas di jalan ?.
Tapi lambat laun barulah akan jadi teman biasa dan seiring dengan berjalannya waktu dari sekian banyak teman biasa itu hanya beberapa yang akan menjadi teman sejati, dan di khianati adalah yang paling sakit apalagi oleh teman sejati kita. Tapi apakah ada teman sejati yang berkhianat ? sebagian orang berpendapat bahwa kalau sampai di khianati itu bukan sejati... Jadi sebenarnya teman sejati itu apa ?.
Soal teman sejati itu memang sulit dicari, tapi bukan berarti tidak ada kan ? hanya saja kita sendiri yang kurang bisa menemukan teman sejati itu, karena justru kita kita salah menangkap tanda-tanda seorang teman sejati. Karena itu, dalam pergaulan kita tidak boleh langsung menunjukkan 100% isi hati kita, mula-mula tunjukkan dulu 30% kemudian sambil menjajaki dan menentukan apakah teman ini bisa dipercaya atau tidak. Ingat teman sejati biasanya adalah orang yang teguh memegang kebenaran atau etika dan tidak manis di mulut. Biasanya dalam pergaulan di antara kita hanya terasa seperti minum air putih saja…! Tapi kalau teman yang akan berkhianat, biasanya manis di mulut, sehingga pergaulan dengannya akan terasa seperti manisnya minum madu. Makanya ingat juga, nasehat yang baik sering menyakitkan telinga pendengarnya dan nasehat yang buruk akan menyenangkan telinga pendengarnya. Jadi mudah-mudahan kita bisa menemukan teman yang sejati karena jika kita salah dalam memilih teman sejati maka kita akan merasa menyesal telah berteman dengannya.
Semua orang tentu pernah mengalami penyesalan. Tetapi jangan sampai depresi, karena kita terus berkutat dengan rasa berdosa. Tapi harus juga di dukung dengan tindakan nyata tobat, baru bisa kurangi sesal. Percuma kalau hanya bisa menyesal. Dan yang harus kita usahakan adalah bagaimana jangan sampai ada penyesalan kedua untuk kesalahan yang sama. Tiga sikap yang sangat  di butuhkan adalah rela-tabah, tegar dan bertanggung jawab. Dengan ketiga sikap tersebut kita bisa meminimalisir penyesalan. Kita di harapkan bisa menemukan kesalahan-kesalahn dari perbuatan kita sebelumnya dan mengubah ke arah yang lebih baik. Dan sebagai konsekuensinya kita akan menyadari kesalahan-kesalahan yang telah di perbuat. Sehingga tobat adalah salah satu cara untuk mengurangi  dosa kita. Di tambah lagi dosa tidak bisa dihilangkan begitu saja. Maka kita harus berusaha berbuat amal sebanyak-banyaknya di kemudian hari.
Dalam ilmu kejiwaan seseorang, kita bisa membuat seseorang lebih mempunyai sifat juang tinggi, bila kita tepat dalam menggunakan kalimat. Misalnya kalau seseorang sedang menghadapi masalah dalam perjalanan hidupnya, maka ada dua kemungkinan dalam pandangannya: 1). Bila dia bisa menganggap masalah tersebut sebagai sebuah tantangan, maka secara logika akan timbul semacam daya untuk menentang dan menyelesaikan masalah itu. 2). Tapi kalau dia menganggap bahwa masalah itu adalah beban atau nasib akibat ulah sendiri, maka secara logika biasanya dia akan berusaha menghindar atau lari dari masalah itu.













Keep Sprit and always be istiqomah
Mrs.Nining

1 komentar:

Unknown mengatakan...

Syukron ukhti

Posting Komentar