Selasa, 05 Maret 2013

Nasehat kepada Saudariku * Mempersiapkan Diri untuk melahirkan generasi Sholeh dan sholehah



Bismillah,
Segala Puji bagi Allah Rabb semesta alam,
Sholawat dan salam pada Rasulullah Shalallahu 'alaihi wasallam,


Wahai Saudariku,  Yang semoga dirahmati Allah,
bila anda ingin memiliki anak shalih/shalihah, berbudi luhur dan bertakwa serta bermanfaat untuk dirinya, agama dan umatnya, maka
hendaknya anda menidik anak tersebut degnan pendidikan Islam yang benar.
Sebab pendidikan yang benar yaitu
dimulai dari sebelum anak lahir, bahkan sebelum menikah.
Sebaiknya, anda mengikuti Manhaj dan ajaran pendidikan mulia sesuai uswah kita Rasulullah shalallahu 'Alaihi wasallam, para sahabatnya, tabi'in, dan generasi sholeh setelah mereka..Manhaj yg lurus Salafushalih.
Melahirkan generasi shalih di mulai dari kedua orang tua yang juga shalih dan shalihah.

Yang mempunyai kesadaran untuk memiliki generasi yang baik lahir maupun bathin. Mempunyai kesadaran bahwa anak-anak adalah Amanah dari Allah Ta'ala, yang harus di jaga dengan baik.


Wahai saudariku, Persiapkanlah diri anda untuk menjadi seorang Ibu yang shalihah.
sebagai Madrasah bagi anak-anakmu kelak,


"Ibu adalah madrasah, bila engkau persiapkan dengan baik maka engkau telah mempersiapkan bangsa yang baik dan kuat"
"Ibu laksana yaman, bila e ngkau pelihara tanamannya dengan siraman yang cukup maka akan tumbuh dengan subur dan rindang"


Wanita adalah setengah dari bagian masyarakat, dan ia melahirkan separuh dari generasi manusia, serta ialah pondasi tegaknya keluarga.
Bila anda ingin memiliki anak-anak yang shalih dan shalihah, maka persiapkanlah diri anda menjadi wanita tangguh, kuat lahir bathin, tegar, mandiri, sabar, dan bertakwa.
Rajinlah melatih diri (Riyadhoh) untuk ke arah sebagai wanita yang shalihah.

"Dunia adalah kenikmatan dan sebaik-baik kenikmatan dunia adalah wanita shalihah"
(HR.Muslim,no1467,2668)

"Tidak ada perkara yang lebih bagus bagi seorang mukmin setelah bertakwa kepada Allah daripada istri yang shalihah, bila ia menyuruhnya maka ia mentaatinya, bila ia memandangnya membuat hati senang, bila ia bersumpah, maka ia menolong manunaikannya dan bila ia pergi maka ia dengan tulus menjaga diri dan harta suaminya" (HR. Ibnu Majah,1857.)


Setelah seorang laki2 bertakwa kepada Allah, maka ia memilih seorang istri yang shalihah.
Istri yang shalihah yaitu bila suaminya menyuruhnya (mendidiknya, mengarahkannya, menasihatinya, maka ia (istri shalihah) akan menta'atinya. Bila suami memandangnya, maka ia (istri shalihah) membuat senang hati suami, dengn perangai wajah yang berseri, rajin, sabar, qona'ah, menerima keadaan suami suka maupun duka, lapang dada/hati, jarang mengeluh, juga tidak membuat suami merasa berat karnanya. Bila suami bersumpah/mempunyai niat baik, maka istri shalihah turut mendukung, mamotivasi, membantunya sehingga niat baiknya dapat terlaksana (bi iznillah/disertai karna izin Allah). Bila suami tidak ada di rumah, dalam rangka mencari ma'isyah, sekolah (menuntut ilmu syar'i), maka istri shalihah akan membuat tenang hati suami,yaitu menjaga dirinya, kehormatan dirinya atas nama suaminya, sehingga tidak membuat cemar nama baik suaminya, dengan pandainya menjaga harta suami, berupa anak-anaknya, di ayomi, di bimbing, di perhatikan, di didik dengan baik, dan berupa harta, di belanjakan dengan hemat, cermat dan porfosional. menjaga dan merawat harta suaminya dengan baik, sebagai amanat yang di bebankannya.


Saudariku, jadilah engkau wanita terbaik yang dipilih oleh seorang laki-laki, yang akan membawamu menuju kehidupan baru. Penuh dengan rintangan, ujian, dan saling bekerjasama menopang kehidupan berumah tangga.
Tidaklah kalian berkecil hati, dengan keadaan kalian yang mungkin, baru belajar dalam dienul Islam yang menyeluruh, dalam lingkungan keluarga yang mungkin masih belum menjalankan Islam dengan baik, Dalam keluarga yang sudah tidak harmonis lagi (Broken home), Dalam masalah yang membuatmu terjerat ingin keluar dari lingkungan seperti itu.
Tetaplah menjadi diriu sendiri. Yang terus berusaha memperbaiki diri, menambah wawasan keilmuan , baik Dien maupun Pengetahuan.
Perkayakanlah dirimu, untuk membekali diri sebagai seorang Istri Shalihah, dan sebagai Ibu bagi anak-anakmu kelak.\Karna kalian dipilih bukan hanya kecantikan yang dimilikinya, bukan pula harta dari kedua orang tuamu, bukan pula karna keturunanmu berdarah biru, maupun ningrat ..
Namun dupilih karna Adanya dirimu sendiri.

"Wanita dinikah karena empat perkara, karena hartanya, nasabnya, kecantikannya dan agamanya, maka pilihlah yang memiliki agama, jika tidak, ENGKAU AKAN BINASA"
(Muttafaq 'alaih: Al Bukhari, 5090,Muslim,1466)

Wanita dinikahi karena memiliki agamanya, yaitu seorang yang bertakwa pada allah azza wajalla. Bertawakkal padaNYA. Ada rasa takut padaNYA. Mengerti hakikat Ke Maha an Allah Ta'ala.
Sehingga ia akan menjalankan kehidupan ini karna Allah Ta'ala. Bukan karna atribut dunia semata. seperti yang di nukilkan dalam Rukun Iman.
Beriman kepada Allah, kepada Para malaikat, Kepada kita-kitab samawi, kepada Para rasul, kepada hari akhir, kepada Takdir baik maupun Buruk.
Setelah Islam, Bersyahadat, Mengerjakan sholat yang lima waktu, menunaikan zakat, Mengerjakan shaum di bulan ramadhan, lalu menunaikan Ibadah haji.
Itulah POKOK utama dari seorang yang sholeh dan sholehah.
Jika telah yakin dan menjalankan itu, maka ketentuan2 yang lainnya akan dengan Ta'at untuk menjalankan dengan hati ikhlas.

Saudariku , Yang semoga di rahmati Allah,
Persiapkanlah diri kalian, dengan katakwaan, dan Tawakkal. Rajin Ibadah dan Memohon pada Allah. Untuk di karuniakan seorang pendamping yang Sholeh.
Sebaik-baik pilihan dari Allah. Jika hatimu sudah kuat merasa nyaman dengan pilihanmu, maka perkutanlah dengan memohon pada Allah, untuk di dekatkan, di mudahkan dan di lancarkan. Lalu di Berkahi dalam rumah tangganya nanti.


"Jika ada seorang laki-laki datang kepadamu yang kalian ridhai agama dan akhlaknya, maka nikahkanlah dan jika tidak kamu lakukan, maka akan terjadi Fitnah dan Kerusakan"
(At-Tirmidzi,2/274/1091)

Jika datang seorang pemuda/laki-laki kepadamu (wanita) dan engkau melihatnya ia baik dalam Diennya, akhlaknya, sesuai dengan agama dan sikapnya, maka terimalah ia.
Walaupun ia dari keluarga sederhana, berma'isyah pas2an, berpenampilan dan wajahnya kurang tampan, dll. Jika itu membuat hatimu Ridha, menerimanya, maka nikahlah dengannya.
Jika sudah yang datang baik agamanya, aklhaknya, kelakuannya baik, amanah, jujur, tanggung jawab, perangainya baik. Maka mau memilih yang bagaimanakah lagi.
Ketiga perkara yang lainnya akan mengikutinya...
Jika wanita menolaknya, maka tidak ada alasan kenapa menolak,
Krna kurang kaya?, kurang Ganteng?kurang banyak hasil ma'isyahnya?
Nah jika pertimbangan itu, kalian menolaknya, maka akan terjadi Fitnah (ujian bagi kalian wanita di kemudian hari) dan kerusakan, yaitu, Jika memilih karna faktor ke tiga tadi, bukan agama dan akhlaknya, maka dalam rumah tangganya akan menemuai berbagai macam masalah (kerusakan).

0 komentar:

Posting Komentar